Monday 30 June 2014


Cara Mengatasi Rasa Kecewa?















Sengaja saya menulis terbuka di sini dan dengan jelas saya menuliskan uneg-uneg saya tapi saya menulis ini bukan karna lagi terhipnotis seperti acara program TV saya menulis ini dengan keadaan sadar. Sebenarnya saya sudah cukup lama memendam rasa kecewa ini, tapi dari pada jadi uneg-uneg yang menyiksa hati ini, saya putuskan untuk menuliskan secara terbuka di sini. Saya sangat menyarankan untuk membaca keseluruhan tulisan ini, jangan diambil sepotong-sepotong apalagi memunculkan interpretasi sendiri.

Adakah yang tidak pernah merasa kecewa? Hari gini gitu loh, dimana semua hal semakin dipermudah oleh teknologi, justru itulah saat dimana perasaan kecewa lebih sering muncul. Mengapa bisa begitu? Bisa saja, dengan segala kemudahan yang ada, maka antisipasi kita akan suatu kegagalan semakin berkurang.

Seperti yang baru saja saya alami, hanya karena hal yang mungkin bagi sebagian orang dianggap biasa saja, namun bagi saya itu sangat mengecewakan luar biasa manakala tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan. Ini mungkin karena pada awalnya saya terlalu berharap muluk-muluk tanpa sadar diri akan segala kemungkinan yang ada. Terlalu pede gitu lo, bahwa semua yang saya inginkan, harapkan dan impikan pasti bisa terwujud.

Katanya sih, rasa kecewa yang muncul itu sebetulnya berasal dari diri sendiri, bukan dari peristiwanya itu. Jadi maksudnya bukan peristiwa yang terjadi yang menyebabkan rasa kecewa timbul, tapi bagaimana sikap kita memandang peristiwa itu.

Nah, kalau begitu, obat mengatasi kecewa tersebut ya ada pada diri kita sendiri nih. Jadi, sangat diperlukan antisipasi sejak awal, bahwa saat berharap pada sesuatu atau seseorang, maka ada dua hal nyata yang akan kita hadapi, kesesuaian atau ketidaksesuaian dengan kenyatannya. Namun, walaupun sudah bisa diantisipasi sejak awal, yang namanya rasa kecewa tetap saja bisa muncul.

Banyak tips sebetulnya bagaimana cara mengobati rasa kecewa. Kita bisa curhat dengan mengeluarkan uneg-uneg yang mengganjal. Biasanya setelah bercerita, ada perasaan lega pada diri kita. Selain curhat pada seseorang yang dipercaya, kita juga bisa salurkan rasa kecewa dengan menulis. Kalau yang ini sebetulnya saran yang sedang saya jalankan, buat menghilangkan rasa kecewa saya sih hihihi.

Mencari kegiatan yang menyenangkan untuk membuang perasaan kecewa sangat disarankan. Cuma ya itu, kalau sedang tidak mood, apapun jadi tidak menarik sih (pembelaan diri). Tapi, kenapa tidak diusahakan? Catat baik-baik, bahwa saat kita kecewa, jangan memanjakan perasaan itu dengan menyimpannya dengan manis di dalam hati. Jangan juga dipelihara. Sekecil apapun rasa kecewa itu, bila tidak segera disembuhkan, akan mengganggu perasaan kita, bahkan mengganggu kesehatan fisik maupun psikis kita. Nah lho! Jadi, berusaha sekeras apapun untuk mengatasinya. Buanglah kecewa pada tempatnya. hihihihi

Satu lagi, yang terpenting, jangan lupa banyak berdoa ya, memohon ketenangan hati dariNya.

0 komentar:

Post a Comment

Leonardo. Powered by Blogger.